Coolturnesia – Angka inflasi di Kota Gorontalo di awal tahun 2021 senilai 0,61 persen. Menyusul naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2021 terhadap Desember 2020. Badan Pusat statistik Provinsi Gorontalo mencatat, IHK Januari 2021 senilai 105,06, lebih tinggi dibanding Desember 2020 senilai 104,42.
Inflasi di Kota Gorontalo itu, disebabkan naiknya indeks tujuh kelompok pengeluaran masyarakat. Tiga kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, senilai 1,78 persen. Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya senilai 0,52 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga senilai 0,35 persen.
“Berdasarkan pantauan kami, selama bulan Januari di kota Gorontalo ini terjadi inflasi senilai 0,61 persen. Kemudian dengan besaran inflasi januari 2021 senilai 0,61 persen ini, maka inflasi year on year-nya, dari januari 2020 terhadap januari 2021 mencapai seberas 1,40 persen,” terang Kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati.
Ditinjau dari jenis komoditas penyumbang inflasi terbesar, tiga teratas adalah caberawit yang mengalami inflasi 0,295 persen, tomat senilai 0,174 persen, dan ikan nike senilai 0,037 persen. Sedangkan, bawang merah, angkutan udara dan daging ayam ras mengalami deflasi.
Dibandingkan angka inflasi nasional, baik inflasi bulanan (q to q) maupuan tahunan (year on year) nilai inflasi q to q Gorontalo lebih tinggi dari angka inflasi nasional senilai 0,26 persen. Sedangkan inflasi tahunan (year on year) di Gorontalo masih lebih rendah dibanding nasional senilai 1,55 persen.
Menilik angka inflasi bulan januari pada tiga tahun terakhir, inflasi Januari 2021 tertinggi senilai 0,61 persen. Inflasi Januari 2020 senilai 0,03 persen, dan tahun 2019 senilai 0,18 persen.-as
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah