Suasana Pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi, Kabupaten-Kota di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Foto Humas BI Gorontalo

Coolturnesia - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kab/Kota se-Gorontalo. Selasa, 14/12. Pertemuan kali ini bertema “Menelisik Potensi Sektor Perikanan sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru”.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, dalam sambutannya, menyatakan tentang pentingnya langkah konkret TPID untuk terus menjaga laju inflasi, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Berdasarkan data sebelumnya, laju inflasi acapkali melonjak akibat tingginya permintaan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Prov Gorontalo, Budi Widihartanto menyampaikan, inflasi Desember 2021 diperkirakan akan lebih tinggi dari bulan November. Namun menurutnya inflasi tahunan Gorontalo diperkirakan masih dalam ambang batas 3±1% year on year (yoy).

Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan BI melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dan Survei Pemantauan Harga (SPH), terpantau beberapa komoditas mulai mengalami peningkatan. Seperti cabai rawit, minyak goreng, dan ikan cakalang/sisik. Hal tersebut sejalan dengan penyampaian Wakil Gubernur Gorontalo dan Perwakilan Badan Pusat Statistik PRovinsi Gorontalo, bahwa mulai tingginya permintaan, berkontribusi mendorong peningkatan harga beberapa komoditas pangan bergejelak (volatile food), khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Salah satunya cabai rawit yang terpantau pengiriman ke Manado meningkat.

Workshop “Menelisik Potensi Sektor Perikanan Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru” bertujuan untuk mendiseminasikan sektor pertanian, sebagai sektor utama perekonomian. Sektor ini berkontribusi terhadap PDRB Gorontalo berkisar 36-37%, kepada masyarakat. Subsektor perikanan sebagai komponen sektor pertanian berkontribusi 22% terhadap sektor tersebut.

Komoditas perikanan khususnya tuna merupakan salah satu komoditas ekspor luar negeri Gorontalo dengan tujuan pasar ke Singapura, Malaysia, dan Jepang. Nilai ekspor tuna sepanjang 2021 mencapai US$190 ribu. Selain tuna, udang vaname juga merupakan salah satu komoditas ekspor domestik unggulan di tengah-tengah masih rendahnya pemanfaatan potensi lahan budidaya perikanan di Gorontalo. Pemanfaatan lahan budidaya perikanan laut Gorontalo masih berada di kisaran 3,73% dari luas potensi lahan, perikanan tawar masih 4,85% dan perikanan payau masih 47,65%.

“Mengingat pentingnya subsektor perikanan, tentu pada hari ini, workshop perikanan kami harapkan dapat menjadi wadah bagi kita semua untuk mengulik sektor pertanian dari berbagai dimensi,” harap Budi Widihartanto.

“Mulai dari tantangan dan potensi perikanan, perkembangan kebijakan sektor perikanan, arah sektor pertanian ke depan dan tentu saja salah satu aspek penting dalam perkembangan sektor pertanian yaitu pembiayaan perikanan.” Pungkasnya.-as

0 Comments

Leave A Comment