Abdullah Ulil Albab (Analis Yunior Departemen Regional - Bank Indonesia)

Coolturnesia -  Gorontalo - Sistem pembayaran suatu negara yang murah dan aman dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Murahnya biaya transaksi pembayaran dapat mengurangi potensi kerugian serta memaksimalkan untung pelaku usaha. Di sisi lain, keamanan transaksilah yang akan menentukan keberlangsungan kegiatan ekonomi di suatu wilayah. Konsumen semakin menuntut kemudahan dan keamanan dalam melakukan transaksi pembayaran. Pengembangan sistem pembayaran yang memenuhi kebutuhan konsumen dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia sendiri, pengembangan sistem pembayaran membuat transaksi pembayaran menjadi lebih mudah dan nyaman bagi masyarakat. Masyarakat tidak perlu membawa uang tunai atau kartu debit/kredit, sehingga lebih praktis dan efisien. Inovasi yang dilakukan membuka akses masyarakat kepada layanan keuangan formal. Masyarakat yang tidak memiliki rekening bank atau kartu debit/kredit dapat melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, serta membuka akses masyarakat kepada layanan keuangan formal.

Andil Bank Indonesia dalam pengembangan sistem pembayaran di Indonesia tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran adalah menciptakan inovasi sistem pembayaran ritel. QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran non-tunai yang paling populer di Indonesia. QRIS menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan, kenyamanan, dan keamanan. Tahun 2023, Bank Indonesia kembali melakukan upgrading pada fitur QRIS dengan tagline “TUNTAS”. QRIS TUNTAS yang merupakan pemutakhiran terbaru dari kanal pembayaran ini berfokus pada fitur tarik tunai, transfer, dan setor tunai; yang dinilai dapat meningkatkan minat masyarakat yang belum memiliki rekening untuk melakukan transaksi non-tunai melalui QRIS. Hal ini merupakan suatu milestone bagi perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, dengan fokus manfaat pada flexibilities dan kemudahan berbagai transaksi dengan atau tanpa adanya rekening bank.

Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah menyediakan layanan BI-FAST yang merupakan salah satu perkembangan sistem pembayaran yang penting di Indonesia. BI-FAST adalah sistem transfer antar bank yang dioperasikan oleh Bank Indonesia dan merupakan pengembangan dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). BI-FAST menawarkan layanan transfer antar bank yang cepat, aman, dan efisien antar rekening bank.

Kedua inovasi tersebut memiliki persamaan yaitu untuk memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lainnya. Lantas, apa perbedaannya?

QRIS TUNTAS menawarkan layanan Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai. Pengguna QRIS dapat menggunakan ketiga layanan tersebut dengan atau tanpa rekening bank, asal memiliki e-wallet dari PJP yang beroperasi di Indonesia. Biayanya juga jauh lebih murah daripada biaya yang dikenakan oleh PJP selama ini. Terkhusus pada layanan transfer dana, biaya yang dikenakan adalah Rp2.000 untuk transaksi di bawah Rp100.000 dan Rp2.500 untuk transaksi di atas Rp100.000. Namun, teknologi QR statis masih memiliki kelemahan yaitu pengguna QRIS harus tetap waspada terhadap kejahatan penyalahgunaan QR oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, yaitu dengan memastikan QR code merchant yang digunakan dalam bertransaksi sudah benar.

Sebelumnya juga, BI-FAST menawarkan keamanan yang lebih terjamin karena menggunakan infrastruktur sistem pembayaran rintisan Bank Indonesia yang sudah dijamin keamanan dan keberhasilan transaksinya dengan pengenaan biaya transfer hanya sebesar Rp2.500 dengan limit nominal transaksi Rp250.000.000. Namun, layanan BI-FAST ini masih terbatas pada rekening perbankan dan masih belum bisa digunakan secara lintas perbankan-PJP seperti QRIS TUNTAS.

Bagi penulis, untuk masyarakat yang memerlukan kemudahan pembayaran seperti pembeli dan penjual barang dan jasa retail seperti toko asongan/sembako untuk pembelanjaan dengan nominal kecil, tentunya akan lebih nyaman menggunakan QRIS TUNTAS sebagai sarana pembayaran, maupun layanan setor dan tarik tunai. Terlebih lagi, biaya murah yang ditawarkan untuk nominal kecil akan lebih menguntungkan bagi pembeli dan penjual. Di sisi lain, untuk masyarakat yang lebih membutuhkan keamanan dalam bertransaksi pemindahan dana pasti lebih nyaman menggunakan layanan BIFAST yang memfasilitasi biaya transfer yang murah sampai dengan batasan nominal transaksi sampai dengan Rp250.000.000.

Kedua inovasi tersebut dihadirkan oleh Bank Indonesia untuk memberikan kebebasan bertransaksi bagi rakyat Indonesia. Preferensi masyarakat untuk menggunakan salah satu atau keduanya tergantung pada perilaku ekonomi masyarakat dan kebutuhannya. Yang jelas, pembayaran yang mudah dan murah sudah bukan menjadi hal yang mustahil di negeri ini.*

Penulis: Abdullah Ulil Albab (Analis Yunior Departemen Regional - Bank Indonesia)

0 Comments

Leave A Comment