Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo Adnan Wimbyarto Tengah Melakukan Transaksi Dengan QRIS di Salah Satu Stan UMKM Dalam Bazar UMKM Hari Bakti Perbendaharaan ke-19.

Coolturnesia - Gorontalo - Memperingati Hari Bakti Perbendaharaan ke-19, Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo  menggelar Bazar UMKM di halaman Masjid Al Mujahidin, Desa Tabongo Timur, Kabupaten Gorontalo.  Acara tersebut merupakan hasil kolabirasi antara DJPb Provinsi Gorontalo dengan Bank Mandiri, Pegadaian dan BUMDes Tabongo Timur. Sabtu (11/03).

Hari Bakti Perbendahaan Ke-19 merupakan rangakaian Peringatan Hari Jadi Ditjen Perbendaharaan yang jatuh pada setiap 14 Januari. Secara resmi Hari Bakti Perbendaharaan itu ditetapkan dengan terbitnya Undang-undang 1/2004 Tentang Perbedaharaan Negara.

Bazar UMKM itu diawali dengan pemotongan pita oleh Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Gorontalo, didampingi para kepala instasi keuangan seperti Kantor Bea Cukai, Kantor Pajak, Serta Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Dilanjutkan dengan penyambutan tamu dengan tarian Langga oleh masyarakat adat Tabongo.

Dalam rangkai peringatan kali ini, Bazar UMKM yang digelar, mengusung tema “Kemenkeu Hadir Untuk UMKM di Daerah”. Sesuai dengan kegiatannya, Bazar UMKM tersebut diikuti oleh 21 stan UMKM dari Desa Tabongo Timur, maupun dua UMKM binaan Bank Mandiri.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo, Adnan Wimbyarto mengatakan, dengan tumbuhnya UMKM, perekonomian di Gorontalo, khususnya di  Kabupaten Gorontalo, bisa lebih maju. Tidak ada lagi anak-anak putus sekolah, dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.

Dalam kesempatan tersebut Adnan Wimbyarto mengungkapkan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo, dalam tahun ini mengelola belasan milyar rupiah, yang dapat dimanfaat untuk mengembangkan UMKM di Gorontalo.

“Kami mengelola uang sebesar 11 trilyun bapak/ibu sekalian, saya kucurkan di Gorontalo. Kalo uang 11 trilyun dalam satu tahun tidak dapat apapun, yah kita sayang,” ujar Adnan.

Dia mempersilahkan bagi para pelaku UMKM untuk menfaatkan uang tersebut, sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi usahanya. Bahkan Andan mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan pembiyaan tanpa jaminan dan permodalan bagi UMKM yang akan naik kelas.(*as)

0 Comments

Leave A Comment