Penawaran Meraih Beasisw Cheveing dari Pemerintah Inggris.

Coolturnesia – Gorontalo – Bertujuan memeratakan penerima beasiswa S2 dari pemerintah Inggris, khususnya di Wilayah Timur Indonesia, tim Chevening menggelar sosialisasi program beasiswa menempuh pendidikan S2 di Inggris di Gorontalo. Sosialisasi dilaksanakan di Ruang Sidang lantai Empat Gedung Rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG), beberapa waktu lalu.

Dari kuota 150 orang yang mendaftar untuk mengikuti sosialisasi tersebut, lebih dari 100 orang yang hadir dan terlihat antusias mendengar penjelasan tim Chevening dari kedutaan Inggris untuk Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Harry Stockwell, Head of Chevening Scholarship Indonesia and Timur-Leste British Embassy Jakarta, didampingi Vonny Lisayani, Scholarship and Alumni Coordinator British Embassy Jakarta, menerangkan secara gamblang banyak hal terkait beasiswa Chevening tersebut.

Pendaftaran Beasiswa S2 Chevening tahun akademik 2025 - 2026 dibuka sejak 6 Agustus 2024, dan akan berakhir 5 November 2024. Vonny menerangkan, beasiswa S2 yang diberikan adalah dukungan keuangan penuh kepada para penerimanya, untuk melanjutkan studi S2 di lebih dari 150 universitas di Inggris. Selain itu, penerima beasiswa juga akan mendapatkan akses eksklusif ke berbagai pengalaman akademik, profesional, dan budaya yang unik.

Lebih lanjut Vonny menegaskan, Beasiswa S2 tersebut terbuka bagi siapa saja yang berkeinginan menuntut ilmu S2, selama memenuhi persyaratan, lulus dari perguruan tinggi, dengan predikat sarjana, serta memiliki pengalaman kerja lebih dari dua tahun.

“Kami sangat senang datang ke Gorontalo, untuk mempromosikan program beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris. Chevening adalah program beasiswa untuk calon pemimpin di masa depan. Kami tahu ada orang seperti itu di seluruh Indonesia, termasuk di Gorontalo,” terang Harry Stockwell, berbahasa Indonesia saat ditemui usai sosialisasi.

“Kuota (penerima Beasiswa S2 Chevening) untuk Indonesia adalah kira-kira 40 – 50 orang setiap tahun,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Vonny Lisayani. Dia menegaskan Chevening akan menanggung seluruh biaya kuliah dan biaya hidup selama di Inggris. Pendidikan S2 di Inggris ditempuh dalam waktu satu tahun. Selain kuliah, penerima beasiswa juga akan diikutkan dalam kegiatan magang, voluntary serta program-program networking yang dikoordinasi oleh Chevening.

“Jumlah allowances bagi penerima beasiswa bervariasi tergantung daerah tempt kuliahnya, termahal di London, di mana setiap bulannya kira-kira 1600 Pound Sterling per orang,” ungkap Vonny.

“Setiap tahunnya kami melakukan review untuk memastikan jumlah tersebut memenuhi kebutuhan para penerima beasiswa kami. Karena mungkin ada inflasi,” imbuhnya menerangkan.

Vonny menegaskan, sesuai dengan tujuan Chevening memberikan beasiswa bagi calon pemimpin masa depan, setiap penerima beasiswa setelah lulus S2 diharuskan kembali ke Indonesia dan berkontribusi bagi pembangunan di Indonesia. mereka tidak boleh memperpanjang visa untuk tinggal dan bekerja di Inggris.

“Yang kami cari adalah mereka yang memberikan dampak positif bagi Indonesia,” tegasnya.

Program beasiswa Chevening telah diselenggarakan sekira 41 tahun, namun sampai saat ini, belum ada satupun masyarakat Gorontalo menjadi penerima beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris tersebut.(*as)

0 Comments

Leave A Comment