Fistival Tatulu di Kecamatan Tibawa Dalam Rangka Tahun Baru Islam.

Coolturnesia – Gorontalo – Festival Tutulu atau cucur, sejak beberapa tahun terakhir, identik dengan tahun baru Islam. Pasalnya, setiap malam tahun baru Islam 1 Muharam, festival satu itu selalu digelar, dan dipusatkan di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Seperti yang dilaksanakan pada Sabtu Malam, 06 Juli 2024.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, didampingi Ketua TP PKK, Fory Naway, bersama Wakil Bupati Gorontalo, Hendra Hemeto, didampingi Ketua Satu TP PKK Kabupaten Gorontalo, Sity Fatrah Sunge, menghadiri Festival Tutulu di Isimu, Kecamatan Tibawa.

Menurut Nelson Pomalingo, Festival Tutulu merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat Gorontalo, yang patut dilestarikan. Tradisi itu memiliki makna yang mendalam. Yaitu sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah S.W.T.

Festival tutulu juga merupakan wujud kecintaan masyarakat gorontalo terhadap budaya dan tradisi mereka. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Gorontalo,” terang Nelson Pomalingo.

“Festival Tutulu ini bukan hanya sekedar festival budaya, tetapi juga merupakan ajang untuk mempromosikan budaya Gorontalo kepada dunia luar. Saya berharap melalui festival ini, budaya Gorontalo dapat dikenal dan digemari oleh masyarakat luas,” lanjut Nelson.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gorontalo itu menyampaikan beberapa harapan dan ajakan kepada seluruh masyarakat Gorontalo, pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah S.W.T. Jadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pembinaan umat.

Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan suku, agama, dan latar belakang hendaknya menjadi kekuatan, bukan perpecahan. Dia mengajak menjadikan keberagaman sebagai mozaik indah yang memperkaya khazanah budaya Gorontalo. Ketiga, meningkatkan semangat belajar dan etos kerja. Menurutnya, Ilmu pengetahuan dan keterampilan adalah kunci untuk memajukan diri dan daerah kita. Jadilah generasi yang produktif dan berdaya saing tinggi.

Keempat, melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Tradisi seperti tutulu adalah aset berharga yang harus dijaga dan wariskan kepada generasi mendatang. Kelima, menjadi warga yang peduli lingkungan. Menjaga kebersihan dan kelestarian alam adalah bagian dari iman. Nelson mengajak mewujudkan Gorontalo yang bersih, sehat, dan lestari.

Keenam, meningkatkan kepedulian sosial. Nelson Pomalingo berharap, masyarakatnya senantiasa membantu mereka yang membutuhkan, karena berbagi adalah investasi akhirat yang tak ternilai harganya. Ketujuh, mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, semua pihak dapat mewujudkan Gorontalo yang maju dan bermartabat.(*)

0 Comments

Leave A Comment