Idah Syahida Rusli Habibie Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo. Kota Timur, Kota Gorontalo, minggu 28/09/2025. Foto sumber: Istimewa

Coolturnesia - Kota Gorontalo – Wakil Gubernur Gorontalo memberikan masukan kepada sanggar-sanggar tari agar lebih memperhatikan kesesuaian antara judul tarian dan kostum yang digunakan, khususnya pada tarian berjudul Karawo.

Menurutnya, tarian Karawo seharusnya menampilkan sulaman khas Gorontalo tersebut, meski hanya sedikit. “Kalau judulnya Karawo, minimal ada sulaman karawo walaupun sehelai atau bagian depan saja. Itu sudah cukup menunjukkan bahwa ini benar-benar tarian Karawo,” ujarnya.

Wagub memahami bahwa kain karawo tergolong mahal, namun ia menegaskan tidak perlu digunakan secara penuh. Cukup dengan tambahan ornamen sederhana seperti mahkota atau aksesori bernuansa karawo, sudah bisa memperkuat identitas tarian.

“Kalau ada tamu dari luar daerah, mereka akan jeli melihat. Judulnya tarian Karawo tapi yang dipakai batik, tentu membingungkan,” tambahnya.

Ia pun mengingatkan sanggar-sanggar untuk tetap menjaga adat istiadat dan ciri khas Gorontalo dalam setiap pertunjukan. “Modifikasi busana boleh, tapi jangan sampai menghilangkan budaya Gorontalo. Jangan sampai bergeser menjadi baju Eropa,” tegasnya.

Dengan penekanan itu, Wagub berharap para pelaku seni dan sanggar tari semakin peduli terhadap pelestarian budaya lokal. “Kalau tidak dibarengi dengan identitas budaya, lama-lama kita bisa kehilangan jati diri. Mari kita jaga karawo sebagai kebanggaan Gorontalo,” pungkasnya.

0 Comments

Leave A Comment