Coolturnesia - Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2021, bertambah sebanyak 971 jiwa, dibandingkan jumlah penduduk miskin pada Septembar 2020. Sehingga presentase jumlah penduduk miskin di Gorontalo Maret 2021 naik tipis, senilai 0,02 point persen. dari 15,59 persen di bulan September 2020, menjadi 15,61 persen.
“Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2021 sebanyak 186.286 jiwa, meningkat sekira 971 jiwa, terhadap bulan September 2020,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.
Dampak pandemi Covid-19 masih sangat berpengaruh pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Gorontalo. Namun demikian, berbagai program bantuan sosial yang dikucurkan pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten-kota, mampu menekan penambahan jumlah penduduk miskin.
"Bantuan sosial tunai dan berbagai bantuan sosial lain dari pemerintah, Saya rasa cukup efektif untuk menekan jumlah penduduk miskin. Seandianya bantuan tersebut tidak ada, penambahan jumlah penduduk miskin bisa saja lebih besar," terang Hanief menjawab pertanyaan wartawan terkait efektifitas bantuan sosial dari pemerintah di tengah pandemi covid-19.
Garis Kemisiskinan Naik
Data garis kemiskinan Provinsi Gorontalo pada bulan September 2020 sebesar Rp374.848 per kapita per bulan dan pada bulan Maret 2021 menjadi Rp389.827 per kapita per bulan.
“Artinya naik sebesar Rp14.984 per kapita per bulan atau naik sebesar 4.00 persen,” ungkap Hanief.
Ia menjelaskan, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan.
Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan para bulan Maret 2021 sebesar 77,75 persen.
“Bila dibedakan garis kemiskinan daerah perkotaan dan perdesaan, maka garis kemiskinan di perkotaan bulan Maret 2021 sebesar Rp389.959 per kapita per bulan dan garis kemiskinan perdesaan sebesar Rp388.609 per kapita per bulan," pungkasnya.
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah