Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato Irman Jaya.

Coolturnesia – Gorontalo – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Pohuwato Irman Jaya memastikan, jajarannya tidak pernah melakukan pemerasan hingga pengancaman terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Irman mengatakan, sebelumnya beredar kabar lewat salah satu media sosial, petugas Lapas Kelas IIB Pohuwato diduga lakukan pemerasan. Namun setelah diselidiki, informasi tersebut ternyata tidak benar.

"Kami sudah selidiki dan dalami, hingga menanyakan langsung kepada salah satu warga binaan, dan ternyata tidak pernah terjadi praktik seperti itu," kata Irman Jaya. Senin,(22/01).

Ia mengatakan dalam berita yang beredar sebelumnya, tertulis salah satu oknum pegawai Lapas memaksa seorang warga binaan berhutang rokok dan barang lainnya hingga mencapai 4 juta rupiah di kantin Lapas, untuk diberikan kepada salah satu oknum petugas Lapas. Diberitakan juga, petugas yang dimaksud mengancam akan memukuli warga binaan, jika perlakuan itu diberitahukan kepada keluarga yang datang membesuk.

Setelah diselidiki, kata Kalapas ternyata warga binaan berinisial N itu memang memiliki hutang pribadi sekitar 1,6 juta rupiah di kantin, dan masih 625 ribu rupiah yang belum dibayarkan.

Terkait adanya dugaan anggota Lapas yang menyuruh warga binaan untuk berhutang, Kalapas memastikan hak itu tidaklah benar. Pasalnya sesuai pernyataan petugas, N memang sering memberikan rokok secara ikhlas, tanpa disuruh atau diminta oleh petugas, sebagai bentuk ucapan terima kasihnya karena telah menjaganya selama di Lapas.

"Petugas dikasih rokok tanpa diminta yaa alhamdulillah, istilahnya karena memang sudah terjalin hubungan kekeluargaan. Jadi tidak ada pemerasan," tegas Irman Jaya.

Sementara itu warga binaan berinisial N mengatakan selama menjalani pembinaan di Lapas, dirinya tidak pernah mengalami perlakuan yang tidak baik, apalagi sampai pemerasan dan pengancaman.

"Saya jujur, tidak pernah mengalami hal seperti itu, dan itu tidak pernah terjadi selama saya di Lapas Pohuwato," kata N.

Ia mengatakan soal pernyataan kakak kandungnya di salah satu media itu sama sekali tidak diketahuinya, bahkan ia menganggap bahwa ini hanya kesalahan komunikasi, karena kakak kandungnya tidak pernah datang membesuk selama ia berada di dalam Lapas.

"Hanya ibu saya yang sering datang ke sini membesuk saya. Nyatanya saya dalam keadaan baik-baik saja. Dan ini saya nyatakan secara jujur, tanpa paksaan atau desakan dari siapapun," tutup N.

0 Comments

Leave A Comment