Coolturnesia - Gorontalo - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat Inflasi bulanan kota Gorontalo November 2023 senilai 0,98 persen. Menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Di mana inflasi pada kelompok pengeluaran itu senilai 2,8%. Sedangkan andilnya pada inflasi di kota Gorontalo senilai 0,85%.
Tomat, cabai rawit dan beras menjadi penyumbang inflasi terbesar pada inflasi November 2023. Di mana masing-masing senilai 0,30%, 0,25% dan untuk beras 0,21% (month to month/ mtm).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengatakan, inflasi di Kota Gorontalo terbentuk dari meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 dibanding dengan IHK Oktober di tahun yang sama. Melihat hal tersebut, dalam kurun November, secara umum harga-harga kebutuhan masyarakat meningkat.
“Jadi inflasi month to month di Kota Gorontalo, dari 0,98%, 0,30%-nya dari tomat. Dari 0,98%, 0,25%-nya cabai rawit dan daro 0,98%, 0,21%-nya beras,” terang Mukhamad Mukhanif.
Hanief menjelaskan, meski pada umumnya terjadi kenaikan harga, namun beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga atau deflasi. Tiga besar di antaranya, bahan bakar rumah tangga (-0,05), ikan malalugis/ ikan sorihi (-0,03) dan ikan cakalang/ ikan sisik (-0,03).
Selain inflasi bulanan, BPS Provinsi Gorontalo mencatat, inflasi tahunan (Yean on Year/ yoy) di Kota Gorontalo senilai 3,22% (November 2022 - November 2023). Sedangkan inflasi Year to Date (satu tahun Januari - November 2023) sebesar 2,52%. Angka-angka tersebut menurut Hanief masih lebih tinggi dari inflasi yang terjadi secara nasional.(*as)
Pemkab Gorontalo Gandeng BPKP, Perkuat Tata Kelola Aset Daerah