Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Bambang Satya Permana, Tengah Meninjau Produk-Produk Olahan Pangan yang Dijual di Galeri UMKM Gorontalo Olaku.

Coolturnesia - Gorontalo - Biaya operasional yang tinggi, menjadi salah satu hal hambatan terbesar bagi produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Provinsi Gorontalo bersaing dengan produk lain di pasaran, terutama dari produk-produk dari Jawa. Biaya cetak kemasan menjadi salah satu faktornya.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas UMK, Koperasi, perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge, saat menghadiri peluncuran Galeri UMKM Gorontalo Olaku, di Kota Gorontalo. Selasa, 18 Februari 2025.

Sebagai salah satu upaya menekan tingginya biaya operasional pelaku UMKM yang disebabkan mahalnya mencetak kemasan di luar gorontalo, Risjon Sunge mengaku, pihaknya tengah mempersiapkan pembentukan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yang bisa mendukung UMKM. Di mana di dalam UPTD tersebut akan disiapkan program-program peningkatan produktivitas UMKM, termasuk produksi kemasan. Menurut Risjon, tingginya biaya pembuatan kemasan, dikarenakan pelaku UMKM harus memesannya di luar Gorontalo, seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya dan Bandung.

“Nantinya UPTD ini akan membimbing, mendampingi para pelaku UMKM, untuk bagaimana mereka menciptakan produk-produk olahan baru, yang biasa menjadi luar biasa. Termasuk akan disiapkan industri pembuatan kemasan,” kata Risjon menerangkan.

Dia mengungkapkan, rencana pembentukan UPTD itu, sebenarnya sudah bergulir sejak tahun lalu. Risjon Sunge berharap, dengan terbentuknya pemerintahan yang baru, UPTD yang akan sangat membantu pelaku UMKM tersebut, akan segera terwujud.(*as)

0 Comments

Leave A Comment