Sejumlah Sapi Yang Akan Dikirim Ke Kalimantan Menggunakan Tol Laut di Pelabuhan Kwandang.

Coolturnesia - Gorontalo – Hari Raya Kurban (Idul Adha) 1443 Hijriah tak lama lagi akan dirayakan umat muslim di seantero dunia. Namun di Indonesia Hari Raya Kurban tahun ini dibayang-bayangi merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sampai dengan 4 Juli 2022, laman siagapmk.id milik pemerintah pusat mempublikasikan, binatang ternak di 21 provinsi di Indonesia, telah terserang penyakit satu ini. Di mana PMK telah menjangkiti 318.027 ekor. Dengan jumlah kematian mencapai 2.016 ekor.

Mewabahnya PMK di Indonesia itu, berpengaruh pada pengiriman sapi hidup keluar daerah Provinsi Gorontalo. Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo mengungkapkan, pada momentum Idul Adha tahun 2021 lalu, jumlah sapi hidup yang dikirim keluar Gorontalo mencapai 1500 ekor. Kahar Gani mengaku, tahun ini sedikit menurun. Menurutnya sampai dengan Juni 2022, sapi hidup yang dikirim keluar, sebanyak 1100 ekor.

“Dengan mewabahnya PMK di provinsi lain, membuat pedagang sapi di Gorontalo menahan pengiriman sapi keluar daerah. Sehingga ketersedian sapi di dalam Gorontalo, saya kira sangat cukup,” ujar Kahar Gani.

Mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku ke Gorontalo, pihak-pihak terkait menurut kahar terus memperketat monitoring lalu lintas hewan ternak, serta melakukan sosialisai dan edukasi terkait PMK di kantong-kantong pejualan hewan ternak.

“Karena PMK disebabkan oleh virus, terkait dengan sosiaisasi dan monitoring ini, lebih ke arah perbaikan gizi sapi,” katanya.

Masih menurut Kahar, Hal itu dilakukan agar sapi-sapi yang ada di Gorontalo lebih sehat, dan memiliki tahan terhadap serangan virus penyebab Penyakit Mulut dan Kuku.(*as)

0 Comments

Leave A Comment